Sunday 28th of April 2024 10:53:31 PM

Dosen Universitas Palangka Raya berikan “Penguatan Edukasi terkait Penanganan dan Pencegahan Konflik Monyet Ekor Panjang di Pemukiman”

Monyet Ekor Panjang merupakan satwa primata yang umumnya tinggal di hutan. Namun, Monyet Ekor Panjang yang ada di daerah Nyaru Menteng, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya hidup bersinggungan dengan masyarakat desa Tumbang Tahai. Monyet Ekor Panjang atau primata yang dipanggil yang turun ke pemukiman disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya 1) kekurangan makanan, 2) jumlah yang sangat banyak sekitar 200 ekor yang teridri dari 4 kelompok, dan 3) perkembangbiakan monyet yang sangat cepat sedangkan sumber pakan dihutan tidak memenuhi.

Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023 telah dilaksanakan pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya. Adapun tema yang diangkat adalah “Penguatan Edukasi Masyarakat Tumbang Tahai Sebagai Upaya Penanganan konflik dan Zoonosis Monyet ekor Panjang di Pemukiman”. Pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Universitas Palangka Raya terhadap masyarakat sekitar khususnya warga Desa Tumbang Tahai terhadap konflik yang terjadi antara Monyet Ekor Panjang dengan masyarakat.

1

 

Gambar 1. Foto Bersama Tim Pengabdian Masyarakat dan Warga Desa Tumbang Tahai

Macaca fascicularis / Monyet Ekor Panjang (MEP) merupakan jenis satwa yang termasuk dalam kelompok Cercopitacidae yang termasuk dalam satwa yang terancam menurut IUCN. Konflik MEP dengan warga desa Tumbang Tahai RT01/RW03 merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan secepat mungkin. Menimbang urgensinya dapat berdampak pada beberapa kalangan warga sekitar dan keselamatan satwa primata, perlunya untuk dilakukan pemecahan masalah.

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memberikan penguatan edukasi kepada masyarakat Desa Tumbang Tahai mengenai penanganan / mitigasi konflik MEP dengan warga, memahami penanganan terkena gigitan atau serangan dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi konflik. Penguatan edukasi kepada masyarakat dinilai sangat penting untuk dilakukan agar dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang terjadi di Desa Tumbang Tahai. Penguatan edukasi dan simulasi penannganan kecelakaan karena gigitan dapat meningkatkan kesadartahuan masyarakat dalam mengatasi konflik dengan MEP. Selain itu juga, dapat mencegah penularan penyakit (zoonosis) yang mungkin bisa terjadi jika sering bersinggungan dengan satwa liar. Solusi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar semakin berdaya dalam menjaga keseimbangan hidup dengan makhluk lain.

2

Gambar 2. Warga Masyarakat tampak sangat antusias mengikuti rangkaian acara

Tim pengabdian masyarakat diketuai oleh Ibu Titin Purnaningsih, S.Si., M.Si. (Dosen Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangka Raya) dan beranggotakan Rizka Hasanah S.Pd, M.Si, Rahayu Opi Anggoro, S.Si, M. Biotech, Decenly, S.Si., M.Si., dimana ketiganya merupakan Dosen di Program Studi Biologi FMIPA Universitas Palangka Raya.

Kegiatan ini berlangsung di gedung SDN 03 Tumbang Tahai dihadiri oleh masyarakat desa Tumbang tahai yang berjumlah 20 orang. Selain itu juga dihadiri oleh Sekretaris Lurah Pak Didit dan dan Ketua RT 03 yaitu Bapak Jhon Leo. Acara dibuka oleh ketua Tim Pengabdian Masyarakat Ibu Titin Purnaningsih, S.Si., M.Si.

3

Gambar 3. Penyampaian kata sambutan dari Pak RT 03 RW 01 Desa Tumbang Tahai

Pada sesi pertama dipaparkan mengenai penanganan konflik monyet ekor panjang dengan narasumber Ibu Rizka Hasanah S.Pd, M.Si sedangkan pada sesi kedua dipaparkan mengenai Zoonosis berupa penyakit yang dapat disebarkan oleh hewan beserta cara penanganannya dengan narasumber, drh. Arga Sawung Kusuma yang merupakan ahli veteriner dari BOSF.

4 5

 

Gambar 4. Penyampaian kata sambutan dari Pak RT 03 RW 01 Desa Tumbang Tahai

Warga terlihat sangat antusias dan atraktif selama mengikuti acara hingga selesai. Pada akhir acara diberikan bibit tamanan berupa Sirsak dan Petai yang dapat ditanam sehingga diharapkan nantinya menjadi solusi agar MEP tidak masuk ke dalam rumah Warga karena teralihkan oleh tanaman Buah-buahan di sekitar rumah.

Acara ini juga melibatkan Mahasiswa Program studi Biologi UPR yaitu Aldo Jean Andara, Mona, Afganesia dan Glen Puraya. Selain itu, kegiatan juga dibantu oleh beberapa Dosen FMIPA yaitu Fandi Tuju, S.Pd., M.Si (Biologi), Rizki Rachmad Saputra (Kimia), dan Farida Tsuraya (Biologi). Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu berlangsungnya acara ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan maanfaat bagi semua pihak, khususnya masyarakat Desa Tumbang Tahai.

5

Gambar 5. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Palangka Raya Tahun 2023

 

(Decenly)