Penyakit tular vektor dan zoonotik merupakan penyakit menular melalui vektor dan binatang pembawa penyakit. Penyakit tular vektor dan zoonosis merupakan salah satu penyakit yang dipengaruhi oleh keadaan baik lingkungan fisik, biologi dan sosial budaya. Keadaan lingkungan fisik di Kelurahan Pahandut yang terletak di pinggir sungai Kahayan sehingga banyak sampah yang terbawa aliran sungai masuk ke bawah rumah panggung penduduk menjadi habitat vektor (seperti nyamuk, lalat, pinjal, kecoa dan tungau) dan binatang pembawa penyakit seperti tikus yang dapat menularkan penyakit ke penduduk. Penyakit yang ditularkan tersebut dapat menyebabkab derajat kesehatan masyarakat menurun sehingga berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Gejala ringan dapat berupa gatal-gatal akibat gigitan serangga, gejala berat umumnya menyebabkan demam, diare, batuk dan lain-lain.

Pada hari Senin, 30 Oktober 2023 bersama dengan LPPM, para dosen UPR yang diketuai oleh Febri Nur Ngazizah, M.Si dan beranggotakan Meyta Wulandari, S.Si, M.Sc dan Rizka Hasanah, S.Pd., M.Si, mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Kelurahan Pahandut Palangka Raya terhadap Vektor Zoonosis (Pengenalan dan Pencegahanya)”. Turut hadir mahasiswa yaitu Juan Refael, Nugroho Noto Buana, dan Nurlela Margareta. Pelatihan terhadap warga masyarakat ini penting sebagai sarana edukasi  pencegahan penyakit tular vektor dan zoonosis.

Gambar 1. Foto Bersama Tim Pengabdian Masyarakat dengan Ibu PKK Kelurahan Pahandut

Acara ini dibuka oleh bapak Lurah Ahmad Reza, S.Kom, Beliau sangat mendukung kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di kelurahan Pahandut. “Kegiatan ini dapat menjadi sarana pemberdayaan, dan menjadi sumber penghasilan bagi ibu-ibu PKK” ujar beliau.

Gambar 2. Pemberian sertifikat oleh ketua panitia dengan pak lurah Pahandut

Selanjutnya dalam kegiatan pengabdian, diberikan peningkatan edukasi yang disampaikan oleh Ibu Meyta Wulandari, S.Si., M.Sc mengenai “Serangga Sebagai Vektor Zoonosis” yang merupakan dosen Biologi di FMIPA Universitas Palangka Raya. Data dari puskesmas Jekan Raya tahun 2018-2020 menyatakan bahwa kasus DBD di Indonesia meningkat, hingga pada Januari-Juli 2023 sebanyak 42ribu warga terinfeksi dengan 317 orang meninggal dunia. Beliau juga menerangkan bahwa vector penyakit salah satunya nyamuk dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, termasuk DBD, Malaria dan Kaki Gajah.

Gambar 3. Pemaparan materi mengenai vector dan zoonosis di perumahan oleh Ibu meyta Wulandari, M.Sc

Ibu PKK sangat antusias selama mengikuti acara pelatihan, terlihat dari beberapa Ibu yang bertanya mengenai pencegahan nyamuk di dalam rumah, juga ada yang bercerita mengenai Langkah-langkah pengobatan DBD yang terjadi pada anaknya. Ditambah lagi, sebelum dan sesudah kegiatan diberikan pretest dan postest. Ibu PKK begitu tertib mengikuti kegiatan dengan seksama.

Demonstrasi pembuatan karbol serai sebagai upaya pencegahan vector dan zoonosis disampaikan oleh Ibu Febri Nur Ngazizah. Demonstrasi pembuatan dilakukan secara berkelompok, dimana telah disiapkan alat dan bahan untuk pembuatan karbol serai seperti camperlen, NP10, emulsi dan minyak serai wangi. Setelah pembuatan, masing-masing peserta membawa 1 liter karbol serai yang siap digunakan.

Febri selaku ketua mengatakan bahwa pelaksanaan pengabdian ini diharapkan dapat menambah wawasan kesehatan terutama tentang dampak dan pengendalian vektor dan zoonosis pada semua kelompok umur sehingga muncul kemauan merubah perilaku hidup yang salah. Selain itu juga merupakan tugas dosen dalam melakukan salah satu fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Semoga kontribusi dalam kegiatan kepedulian bagi sesama di bidang kesehatan terutama penerapan pelaksanaan upaya promotif dan preventif.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu berlangsungnya acara ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan maanfaat bagi semua pihak, khususnya masyarakat kelurahan Pahandut.

 (Rizka Hasanah)